Jumat, 01 Juli 2011

Home » » Modal Tanam Petani Memasuki Musim Kemarau Cukup Tinggi

Modal Tanam Petani Memasuki Musim Kemarau Cukup Tinggi


Indramayu - Sejumlah petani di Desa Soge Kecamatan Kandanghaur Kabupaten Indramayu, Jawa barat, mengeluhkan modal tanam di lahan tadah hujan memasuki bulan kemarau cukup tinggi karena pasokan air semakin sulit.

Pasokan air untuk sawah petani Desa Soge hanya mengandalakan Sungai Beji di Kalimenir Eretan, sedangkan jarak ke sumber air tersebut sekitar satu kilometer, sehingga mereka menggunakan plastik berbentuk selang sebagai alat pembantu pompanisasi.

"Modal tanam petani di Pantura Kabupaten Indramayu memasuki musim kemarau cukup tinggi, kini petani di desa harus memompa air dari sungai Beji Kalimenir Eretan, ditambah membeli solar Rp4500 per liter mereka juga membeli plastik untuk mengalirkan air tersebut,"kata Rastim Lurah Desa Soge kepada wartawan di Indramayu, Kamis.

Dia menambahkan, lahan pertanian di Desa Soge saluran Irigasinya belu bisa memenuhi kebutuhan air saat musim kemarau, sehingga petani setempat masih mengandalkan curah hujan memasuki kemarau mereka kesulitan mendapatkan air, dua sungai Perawan dan Prijat kini sudah kering.

Menurut dia, modal tanam semakin tinggi sedangkan panen masih butuh waktu, selain terancam kekeringan kandala petani di Pantura Indramayu tikus, wereng,kupu-kupu.

H Munari, petani asal Eretan Kacamatan Kandanghaur Indramayu di Indramayu mengaku, memasuki musim kemarau modal tanam padi cukup tinggi karena lahanya tadah hujan memasuki kamarau pasokan air semakin sulit.

"Tanaman padi di Indramayu bagian barat rata-rata berusia kurang dari satu bulan, kini musim kemarau jika tidak dipasok air tanaman tersebut akan gagal panen akibat kekeringan, langkah petani memasok air mengandalkan air sungai,"katanya.

Lahan pertanian posisinya tinggi sedangkan sungai berada dibawah sawah petani sehingga mereka harus menyedot air tersebut dengan mesin pompa diesel, harga solar kini sudah mahal selain itu petani sulit mendapatkan solar di Pantura keran di SPBU sering kosong, lanjut dia.

Merurut dia, petani kini harus berjuang keras mempertahankan tanaman padi supaya modal tanam mereka kembali pada panen nanti, petani Pantura termasuk petani ulet dan rajin karena kemarau pasokan sulit sementara mereka tetap mengolah sawahnya.

Sementara itu Caswan kepala Desa Sukaslamet Kecamatan Kroya Kabupaten Indramayu mengaku, petani di Indramyu bagian barat masih belum merasakan saluran irigasi yang memenuhi kebutuhan air untuk sawah karena memasuki kemarau terpaksa harus menyedot air dari sungai.

"Petani yang berada di desanya beruntung karena pasokan air dari saluran irigasi Salam Darma bisa memasok air saat kemarau, sehingga mereka tanam padi bisa tiga kali dalam satu tahun, karena kebutuhan air stabil,"katanya.
Silahkan Bagikan Artikel Ini :

Posting Komentar