Minggu, 17 Juli 2011

Home » » Tengkulak Berani Beli, Dolog Tidak Berkutik

Tengkulak Berani Beli, Dolog Tidak Berkutik


Indramayu – Harga gabah di tingkat petani Indramayu, Jawa Barat, memasuki masa panen gadu MT (Musim Tanam) tahun 2011 meroket menjadi Rp4.200 per Kg. Dampaknya, petani mesem, Dolog tiarap.

Dibandingkan harga gabah saat panen gadu MT 2010, harga gabah sekarang ini jauh lebih tinggi. Panen gadu MT 2010, harga gabah berkisar Rp3.800 – Rp4.000 per Kg.

Tingginya harga gabah saat ini kata Muhammad, 50, seorang petani di Indramayu, antara lain disebabkan adanya penurunan produksi gabah petani MT gadu oleh maraknya serangan hama wereng coklat, penggerek batang dan tikus.

Dengan naiknya harga gabah hasil panen gadu 2011 sebesar Rp4.200 per Kg ini, puluhan rekanan termasuk Satuan Tugas (Satgas) Dolog Sub Divre Indramayu yang biasanya membeli gabah petani, terpaksa ‘tiarap’. Alias tidak bisa berkutik.

Pasalnya, rekanan atau Satgas Dolog itu membeli gabah dengan harga sesuai HPP (Harga Pembelian Pemerintah) yang ternyata posisinya jauh lebih rendah ketimbang harga pasar/petani. Jika tak mampu mengikuti harga pasar, sulit bagi Dolog Sub Divre Indramayu menambah jumlah pemasukan gabah untuk Stok Nasional/Pengadaan Pangan tahun 2011.

Yang berani membeli gabah petani saat ini hanya tengkulak atau saudagar beras swasta. Mereka berani membeli gabah setinggi itu itu mengingat berdasarkan perhitungan, masih menguntungkan. Gabah setelah diproses jadi beras kepala, harga jualnya di pasaran umum Rp.7.500 – Rp8.000 per Kg.[pkt/adm]
Silahkan Bagikan Artikel Ini :

Posting Komentar