Minggu, 09 Oktober 2011

Home » » Harga Beras Mahal, Warga Mulai Konsumsi Nasi Aking

Harga Beras Mahal, Warga Mulai Konsumsi Nasi Aking


Indramayu - Harga beras kian melambung membuat puluhan warga miskin di Desa Srengseng, Kecamatan Krangkeng, Indramayu, Jabar dalam beberapa hari ini terpaksa makan nasi aking alias nasi basi yang dikeringkan lalu di kukus kembali.

Karsa, 52 salah seorang warga Desa Srengseng, Jum’at (7/10) mengemukakan, sejak naiknya harga beras beberapa waktu lalu, sekeluarga tidak mampu membeli beras sehingga mereka terpaksa mengkonsumsi nasi aking untuk mempertahankan hidup sehari-hari.

Nasi aking itu dibeli warga dari sejumlah pedagang keliling yang rajin keluar masuk kampung di Desa Srengseng. Harga nasi aking per liter Rp2.500. Ramainya pembelian nasi aking kata warga mulai dirasakan semenjak sepekan terakhir saat harga beras kualitas medium di pasaran melambung dari Rp6.500 per Kg menjadi Rp7.500 – Rp8.000 per Kg.

Sejumlah warga Srengseng mengatakan, penghasilan sehari-hari suami yang bekerja sebagai kuli serabutan atau tukang becak di Kota Cirebon, dirasakan tidak mencukupi untuk kebutuhan sehari-hari. Apalagi ujarnya sekarang ini, harga beras terus melonjak. Karena harga beras tak terjangkau, warga keterusan membeli nasi aking untuk dimakan sehari-hari.

Kabag Perekonomian Setda Indramayu Drs. Supardi dijumpai di halaman Pemkab Indramayu, Jum’at (7/10) sore mengatakan, sebagian warga desa di Kecamatan Krangkeng itu memang terbiasa makan nasi aking. “Bukan karena tidak ada beras, tapi memang mereka sudah biasa makan nasi aking,” ujarnya.

Ditanya mengenai penyaluran raskin, kata Supardi, penyerapan jatah raskin kepada masyarakat yang berhak di Kabupaten Indramayu selama ini berjalan lancar. Termasuk penyerapan raskin di Desa Srengseng.[pkt/adm]
Silahkan Bagikan Artikel Ini :

Posting Komentar