Selasa, 04 Januari 2011

Home » » Banjir Rob Terjang Permukiman Nelayan di Indramayu

Banjir Rob Terjang Permukiman Nelayan di Indramayu



Indramayu - Banjir pasang air laut terjang permukiman nelayan di Kabupaten Indramayu, Jawa  Barat. Banjir pasang air laut rutin terjadi setiap kali gelombang tinggi melanda perairan Indramayu.

Berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun Media Indonesia.com, banjir pasang air laut mulai menggenangi perumahan  nelayan di Desa Eretan Kulon, Kecamatan Kandanghaur, Kabupaten Indramayu, Minggu (2/1) sekitar pukul 06.00 WIB. Gelombang dengan ketinggian lebih dari 2 meter membuat air laut berhasil melewati dinding penahan ombak yang memagari permukiman warga.

Hujan yang turun sepanjang hari memperparah kondisi banjir pasang air laut. Banjir menjadi semakin lama surut dan masuk ke rumah warga dengan ketinggian hingga 30 cm.

Asikin, warga desa Eretan Kulon mengungkapkan jika banjir pasang air laut yang terjadi hari ini

\memang tidak sampai merusak rumahnya. "Tapi benar-benar merepotkan," katanya.

Ini dikarenakan ia harus kembali memindahkan barang-barang elektroniknya ke tempat yang lebih tinggi sehingga tidak diterjang banjir pasang air laut.

Asikin mengaku, ia dan juga warga desa lainnya walaupun sudah terbiasa dengan banjir setiap air pasang, tetap menginginkan rumah mereka tidak lagi terendam banjir pasang air laut. "Kalau sudah banjir, kasihan anak-anak. Mereka tidak bisa belajar, tidak bisa tidur. Repot," katanya.

Karenanya ia pun berharap agar ada jalan keluar sehingga banjir pasang air laut tidak lagi melanda desanya.

Sementara itu, Kepala Desa Eretan Kulon, Amin, mengaku prihatin setiap kali banjir pasang air laut melanda desa mereka. "Setiap terjadi gelombang tinggi, pasti banjir pasang air laut atau rob menerjang desa kami," katanya.

Apalagi jika hujan turun, air akan semakin surut. Berdasarkan catatan, banjir pasang air laut yang melanda desa ini terjadi pada 3 November dan 3 Desember 2010 lalu.

Gelombang tinggi pun membuat kawasan obyek wisata Lemah Abang, Eretan, sepi pengunjung. Padahal biasanya setiap musim liburan, ratusan pengunjung akan memenuhi obyek wisata ini. "Ombaknya menyeramkan, jadi lebih baik pulang saja," kata Indra, warga Indramayu.

Sumber
Silahkan Bagikan Artikel Ini :

Posting Komentar