Indramayu - Anomali cuaca yang terjadi saat ini, dimanfaatkan para petani di Kabupaten Indramayu untuk kembali memulai masa tanam padi. Dinas Pertanian dan Peternakan (Dispertan) Kabupaten Indramayu pun dibuat bingung menyikapi hal tersebut.
Tindakan petani yang rame-rame memulai kembali masa tanam padi itu terjadi di berbagai daerah. Adapun daerah itu di antaranya, Kecamatan Indramayu, Sindang, Krangkeng, Losarang, Kandanghaur, Patrol, dan Sukra.
Hal tersebut dilakukan karena petani melihat masih seringnya hujan turun. Selama ini, keberadaan hujan memang sering memancing petani untuk menanam padi. Dalam kondisi anomali cuaca yang terjadi saat ini, turunnya hujan tidak bisa dipastikan kelangsungannya.
Selain itu, penanaman padi yang dilakukan terus menerus sepanjang tahun sangat rentan mengundang datangnya serangan hama. Pasalnya, siklus hama padi tidak terpotong oleh penanaman palawija. ''Mumpung masih ada air, ya tanam padi lagi,'' ujar seorang petani di Kelurahan Karanganyar, Kecamatan Indramayu, Carmad, Selasa (21/9).
Carmad mengungkapkan, sudah memulai kembali masa tanam sejak seminggu yang lalu. Dia mengaku tergiur menanam padi kembali karena tingginya harga gabah yang terjadi saat ini.
Carmad mengaku, tindakannya itu bisa mengundang risiko kekeringan bila hujan tiba-tiba berhenti. Tak hanya itu, kondisi kemarau basah yang terjadi saat ini juga memungkinkan berbagai organisme pengganggu tanaman (OPT) berkembang biak dengan cepat.
Sumber
Posting Komentar