Indramayu - Selain dikenal sebagai daerah lumbung pangan nasional, karena terdapat surplus 800 ribu ton gabah setahun, Indramayu juga dikenal sebagai daerah produsen hasil tangkapan laut terbesar di Jawa Barat.
Jumlah nelayan Indramayu saat ini sebanyak 38 ribu orang, Kabupaten Indramayu selama ini disebut sebagai daerah pemasok hasil tangkapan laut sebesar 35 persen dari total produksi hasil tangkapan laut se-Jawa Barat.
Kasie Pengelolaan Kekayaan Laut, Saefudin didampingi Sekrtetaris Diskanla (Dinas Perikanan dan Kelautan) Kabupaten Indramayu Drs. Yudi Rustomo, M.Si, Jum'at (11/3) menerangkan, kegiatan usaha penangkapan laut bagi masyarakat di Indramayu dilakukan turun temurun dari para nenek moyang.
Kegiatan itu selain memerlukan SDM (Sumber Daya Manusia) yang unggul juga padat modal.
Sebagai contoh, harga satu unit kapal nelayan ukuran besar dengan bobot diatas 30 GT (Gross Ton) yang dilengkapi mesin truk dan alat tangkap jaring jenis Gill Net harganya mencapai Rp1,7 Miliar.
Jumlah kapal ukuran besar yang dimiliki para juragan atau pemilik kapal di Indramayu dengan bobot diatas 30 GT itu mencapai 187 unit. Kapal-kapal nelayan ukuran besar itu beroperasi menangkap hasil tangkapan laut antar pulau.
Kata saefudin, jumlah armada tangkapan laut yang dimiliki para juragan di Indramayu dibagi dalam 3 kategori. Yaitu kapal nelayan berbobot 0 - 10 GT atau yang biasa disebut kapal nelayan kecil, jumlahnya mencapai 5 ribu unit.
Sementara kapal nelayan berbobot 10 - 30 GT atau kapal nelayan ukuran sedang, jumlahnya 900 unit dan kapal nelayan besar berbobot diatas 30 GT sebanyak 187 unit.[pkt/adm].
Posting Komentar