Indramayu – Perluasan Kilang RU-VI Balongan atau yang lebih dikenal dengan Kilang RU-VI Balongan 2, oleh investor dari Kuwait yang menurut rencana akan dibangun tahun ini, waktunya terancam mundur.
Penyebab mundurnya rencana perluasan Kilang RU-VI Balongan 2 itu selain disebabkan karena memburuknya situasi politik dan keamanan di sejumlah negara di Timur Tengah, juga lantaran maraknya aksi-aksi demo di daerah ini.
Sebagai pertanda mundurnya rencana investasi perluasan Kilang RU-VI Balongan 2 itu dapat disimak dari rapat yang digelar Kilang RU-VI Balongan dengan mengundang sejumlah kuwu (Kepala Desa), Camat Balongan Drs. Aan dan muspika termasuk Polres serta Kodim di Ruang Rapat Wisma Jati Balongan, Senin (11/4).
Rapat itu menyinggung soal rencana pemanfaatan kembali lahan sawah, yang letaknya di sebelah selatan Kilang RU-VI Balongan, untuk lahan bercocok tanam bagi sejumlah petan penggarap yang berasal dari desa-desa sekitar kilang.
Padahal, beberapa waktu sebelumnya, manajemen kilang memasang pengumuman melalui sejumlah spanduk yang intinya melarang sawah milik kilang itu digunakan sebagai lahan bercocok tanam petani penggarap. Pertimbangannya, sawah itu akan digunakan untuk perluasan kilang.
Setelah sekian lama sejumlah spanduk berisi larangan bercocok tanam itu dipasang di sejumlah titik di tengah sawah, pemasangnya menurunkan kembali spanduk-spanduk itu. Tentu saja penurunan sejumlah spanduk itu disambut lega oleh para petani penggarap yang tidak memiliki lahan garapan untuk bertanam padi.[pkt/adm]
Posting Komentar