Indramayu – Anggaran Dinsosnakertrans Kabupaten Indramayu tahun 2011 sangat minim membuat aparat di kantor itu sulit melakukan pembinaan terhadap penyandang masalah kesejahteraan sosial termasuk menangani orang gila, senin (2/5).
Jumlah orang gila atau sakit ingatan yang berkeliaran di Kota Indramayu mencapai puluhan orang. Keberadaan mereka cukup mudah dijumpai, terutama di pasar-pasar, komplek perumahan bahkan di jalan-jalan protokol di Kota Indramayu.
“Tampang mereka menjijikan. Banyak sampai yang telanjang bulat alias tidak memakai busana,” ujar Dwi Hartati, 18 siswi sebuah SMAN di Indramayu.
Kata dia, tubuh mereka sangat berbau. “Kalau kebetulan lagi berpapasan dengan mereka, kami harus menutup hidung. Baunya minta ampun,” ujarnya. Ia berharap instansi terkait ‘mengurus’ keberadaan orang gila itu.
Mba Tarni, 50 termasuk salah seorang penjual nasi yang setiap saat direpotkan oleh kehadiran orang gila yang kebanyakan dalam kondisi lapar. “Kalau sudah minta nasi enggak bisa ditolak. Mereka sampai lama berdiri di depan warung. Saya khawatir pembeli pada bubar,” ujarnya.
Kabid Kesejahteraan Sosial pada Dinsosnakertrans Kabupaten Indramayu, Erwin Mapinda, SH, M.Si beberapa waktu lalu mengakui anggaran untuk menangani penyandang masalah kesejahteraan sosial tahun 2011 sangat minim. Tak sebanding dengan kegiatan yang ditangani.[pkt/adm]
Posting Komentar