Indramayu - Akhir Juni ini merupakan bulan yang paling tak diharapkan oleh Para nelayan di Kabupaten Indramayu, Jawa Barat. Pasalnya angin barat atau angin timur sering beritup kencang sehingga para nelayan enggan melaut, terutama terhadap nelayan yang memakai perahu kecil.
Hal tersebut sangat dirasakan oleh nelayan, belakangan ini setelah musim angin barat berlalu, kini giliran musim angin timur menghadang pencaharian nelayan.Musim angin timur ditandai oleh tingginya ombak Laut Jawa.
"Ombak angin timur di perairan Laut Jawa tingginya mencapai lebih dari 2 meter. Itu sangat membahayakan keselamatan perahu kecil milik para nelayan," kata Casmin, 38 nelayan Desa Juntinyuat.
Dikatakan, musim angin timur walaupun tidak dibarengi hujan lebat namun sangat membahayakan. Ombak yang bergulung-gulung menuju ke darat kembali ke laut sambil mengeruk pasir. Selain membahayakan nelayan, juga mengancam abrasi di sejumlah bibir pantai.
Kawasan Pelabuhan Khusus Balongan, sudah banyak tanah di tepi pantai yang habis digerogoti abrasi karena tingginya pengaruh ombak angin timur. "anah yang terkena abrasi di Kecamatan Balongan sudah sangat mengkhawatirkan," kata Pendi, 32.
Nelayan dan warga berharap instansi terkait, segera membantu mengatasi abrasi. Caranya kata mereka dengan membuat pemecah ombak (break water) yang dibangun menjorok ke laut. Pemecah ombak itu gunanya meredam gempuran ombak laut saat musim angin timur. Akibat abrasi, sudah ratusan hektar tanah di sepanjang pantai Balongan kini berubah menjadi laut.[cuplik/adm]
Posting Komentar