Indramayu - Beberapa hari ini, sejumlah kecamatan di Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, sudah mulai panen musim gadu. Khususnya petani yang kebetulan sudah melakukan tanam pertama seperti di Kecamatan Kroya, Gantar, Trisi dan Cikedung.
Sayangnya, panen gadu tahun 2011 ini tak membuat wajah petani gembira. Pasalnya, petani mengaku kehilangan produksi antara 5 hingga 20 persen yang disebabkan oleh gangguan berbagai jenis hama, seperti; tikus, wereng coklat, penggerek batang padi dan burung pemangsa gabah.
Tikno, 43 salah seorang petani di Kecamatan Kroya, dijumpai, Selasa (12/7) menyebutkan, hasil panen tanaman padi seluas 1 Hektar (HA) biasanya mencapai 4,5 ton. Musim gadu tahun 2011 ini hasilnya cenderung turun. Hanya sekitar 4 ton.
"Penurunan produksi yang imbasnya membuat pendapatan petani berkurang itu mencapai 500 Kg. Jika diuangkan mencapai Rp2 juta. Itu jika setiap Kg gabah dihargai Rp4.000," katanya.
Disebutkan, saat tanaman padi berusia muda sekitar 6 hingga 10 minggu, gangguan hama terutama tikus, wereng coklat dan penggerek batang padi terlihat merajalela.
Petani tak mampu berbuat banyak mengatasi serangan hama yang cukup ganas menyerang tanaman padi itu. Hal itu disebabkan karena petani kurang kompak dan tidak memiliki modal yang cukup untuk membeli racun pembunuh hama.[pkt/adm]
Posting Komentar