Indramayu - Sejumlah petani Pantura yang berada di Desa Bongas, Kecamatan Bongas, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, setelah panen padi segera mengembangkan jagung asal Jepang. Lahan sekitar 12 hektare disiapkan untuk uji coba. Apalagi, menurut informasi petani yang pernah tanam jagung Jepang, cukup menjanjikan.
Muhamad Rido, salah seorang petani setempat, Ahad (17/7), mengatakan, uji coba dilakukan jika memang menguntungkan. Berikutnya lahan pertanian akan ditambah kembali supaya produksi jagung Jepang tersebut meningkat.
Sebelumnya petani setempat pernah mencoba tanam jagung manis. Sejumlah petani Pantura mendapatkan keuntungan lebih dibandingkan tanam padi karena waktu itu permintaan jagung manis untuk pasokan Jakarta dan Bandung cukup tinggi.
Setelah mendapatkan informasi bahwa jagung Jepang keuntungannya tinggi dibandingkan jagung manis mereka kini tertarik untuk menanamnya.
"Awalnya petani Pantura mulai mempersiapkan tanam jagung manis, namun setelah ada informasi dari Dinas Pertanian dan Peternakan Indramayu dianjurkan untuk tanam jagung Jepang karena harganya tinggi, selain itu pascapanen permintaan pasar cukup tinggi," katanya.
Dikatakan Kepala Seksi Produksi Holtikultura Dinas Pertanian dan Peternakan Indramayu Ir Anang, jagung Jepang cocok untuk dikembangkan di lahan pertanian Pantura Indramayu karena lahannya subur juga pasokan pupuk organik tersedia.
Selain itu pascapanen penjulan jagung Jepang cukup mudah karena permintaan dari sejumlah rumah makan Jepang membutuhkan dengan jumlah tinggi.
Jagung Jepang mudah perawatannya, keuntungan petani masih menjanjikan karena harga dari petani kini Rp4.000 hingga Rp5.000 per kilogram. Namun, petani harus tetap menggunakan pupuk organik mengikuti sesuai permintaan konsumen.
Menurut dia, tanaman kualitas eskpor saat ini harus menggunakan pupuk organik karena sejumlah eksportir yang ada cukup selektif. Jika petani menggunakan pupuk kimia bisa dideteksi dengan hasil laboraturium.
Sementara itu ketua Kelompok tani sayuran dataran rendah Kabupaten Indramayu Muhidi mengatakan, awalnya tanam berbagai jenis sayuran hingga terus mengembangkan tanaman lain juga buah-buahan, produksi pupuk organik di Pantura tetap stabil sehingga bisa memenuhi permintaan petani.
Indramayu merupakan daerah penghasil beras di Jawa Barat. Limbahnya yaitu merang dimanfaatkan menjadi bahan utama pembuatan pupuk organik, biasanya sebelum jadi pupuk petani setempat mengolah sebagai media jamur merang. Setelah itu baru diproses menjadi pupuk alami.
Hasil olahan pupuk organik petani Indramayu dulunya dipasok ke berbagai kota, namun kini hanya dibutuhkan untuk pertanian setempat karena perkembangan tanaman holtikulutura yang menggunakan pupuk organik tersebut terus meningkat.[metro/adm]
+ komentar + 1 comment
klu musim panen padi trz musim kemarau,llu petani d anjurkan tux menanam jagung import dr jepang,npemerintah jg hrz bza ngimbangi para petani,klu pemerintah seimbang sma petani,saya senang se x,krna saya anax pax tani/ibu tani.thanx
Terimakasih Anonim atas Komentarnya di Petani Indramayu Mengembangkan Jagung JepangPosting Komentar