Indramayu – Warga miskin di Kecamatan Terisi, Kabupaten Indramayu, Jabar masih tertarik membeli raskin yang dijual perangkat desa. Dan ternyata beras miskin itu ternyata tak dikonsumsi keluarga. Melainkan dipakai buat kado undangan ke saudara atau tetangga yang kebetulan hajatan.
“Umumnya warga miskin di sini memang begitu Mas. Walaupun disebut warga miskin tapi belum sampai makan raskin karena sebagian raskin itu masih ada yang berbau apek,” ujar Eni, 36 warga Kecamatan Terisi.
Raskin dijual melalui perangkat desa. Tiap KK (Kepala Keluarga) memperoleh jatah pembelian raskin dalam jumlah bervariasi. Sebulan tiap KK memperoleh jatah pembelian raskin 4 liter hingga 10 liter. Tergantung kebijakan masing-masing Kades (Kepala Desa).
Harga pembelian raskin berbeda mulai Rp2.000 per liter – Rp2.500 per liter. Tapi Dolog Sub Divre Indramayu, kata Kasie Gasar (Kepala Seksi Harga Dasar) H. Otong, jatah pembelian raskin tiap KK sebulan 15 Kg. Harga pembelian raskin Rp1.800 per Kg.
Efendi, 54 warga lain menyebutkan, setiap KK mendapat jatah pembelian raskin dalam jumlah yang berbeda. Ada KK miskin di satu desa yang dapat jatah pembelian raskin 4 liter sebulan, ada juga yang lebih.
Disebutkan, alasan KK miskin tidak mengkonsumi raskin itu lantaran sebagian raskin masih ada yang bau apek. Di sisi lain, di rumah-rumah KK miskin itu saat ini masih menyimpan cadangan beras/gabah hasil upah sebagai buruh penderep. Sehingga raskin yang mereka beli terpaksa dipakai buat kado kondangan.
Disebutkan, kado kondangan menggunakan raskin lebih irit harga belinya Rp2 ribu per liter. Sedangkan jika kado kondangan menggunakan beras kualitas biasa harga per liternya Rp5.000.[pkt/adm]
Posting Komentar