Indramayu – Musim angin timur serta tak normalnya debit air sungai saat musim kemarau, semakin menambah sengsara sekitar 120 orang nelayan Desa Sukahaji, Kecamatan Patrol, Indramayu, Jabar.
Pengaruh hembusan angin timur ditambah tak normalnya debit air dari hulu membuat muara Sungai Sukahaji tersumbat pasir laut yang terbawa ombak. Muara sungai yang tersumbat pasir itu menyulitkan ratusan nelayan yang hendak berangkat ataupun pulang dari laut.
Kartama, 42 salah seorang nelayan Desa Sukahaji dijumpai Jum’at (29/7) mengemukakan, sejak muara Sungai Sukahaji tertimbun pasir laut, setiap perahu nelayan yang akan berangkat – pulang mencari hasil tangkapan laut tak bisa masuk muara sungai. Agar bisa keluar – masuk melalui muara Sungai Sukahaji, perahu nelayan terpaksa harus didorong tenaga manusia.
Oleh karenanya, Kartama dan nelayan lain meminta Pemkab Indramayu mengeruk muara Sungai Sukahaji yang dangakal dan tertutup pasir laut. Pendangkalan muara Sungai Sukahaji sudah berlangsung sekitar 10 tahun. Hingga saat ini kondisinya masih belum berubah baik.
Kadis Perikanan dan Kelautan Indramayu Ir. H. A.R Hakim, M.Si dijumpai mengatakan, letak geografis Indramayu yang berada di pantai cukup menyulitkan para nelayan. Apalagi sejumlah sungai yang berhulu di Sumedang, Subang dan Garut setiap saat mengalirkan air yang berlumpur.
Dampaknya membuat Daerah Aliran Sungai (DAS) maupun muara sungai cepat dangkal tertimbun lumpur.[pkt/adm]
Posting Komentar