Rabu, 27 Juli 2011

Home » » Ratusan Ayam dan Bebek di Indramayu Mati

Ratusan Ayam dan Bebek di Indramayu Mati


Indramayu – Ratusan ekor itik atau bebek dan ayam milik warga Indramayu, Jawa Barat mati. Peternak cemas, ratusan unggas yang mati itu merupakan bagian dari pencaharian hidup sehari-hari. 

Casim, 47 pemilik bebek di Kecamatan Arahan, Indramayu, Jabar menyebut, dari 900 ekor itik miliknya, sudah lebih dari 140 ekor yang mati. Kematian itik petelur secara massal itu secara ekonomi, sangat merugikan . “Itik-itik itu memasuki puasa rencananya akan kami jual. Ternyata ratusan itik itu sudah pada mati,” katanya.

Darwin, 54 warga Blok Ketapang, Desa Singaraja, Kecamatan/Kabupaten Indramayu bernasib sama. Dari 60 ekor ayam petelur miliknya 24 ekor diantaranya mati. “Kami tak tahu kenapa ayam di kandang itu pada mati sedangkan ayam tetangga masih utuh,” katanya.

Kepala Seksi (Kasie) Kesehatan Hewan pada Bidang Peternakan Kabupaten Indramayu drh Dian Taju menyebut, penyebab matinya ratusan itik dan ayam itu masih dalam penyelidikan. “Kami akan melakukan pemeriksaan terhadap itik maupun ayam yang mati itu,” ujarnya

Menurut dia, secara umum kematian massal itik dan ayam itu kemungkinan karena peternak belum sepenuhnya memahami manajemen beternak unggas yang baik. Misalnya pemberian pakan yang kurang memadai. Cuaca panas juga bisa membuat ayam atau itik stress lalu mati. Selain itu, adanya gangguan penyakit infeksi saluran pencernaan. Bakteri echoli, bisa juga karena penyakit kok atau ND.

“Kalau karena serangan flu burung itu kemungkinannya jauh. Sebab kematian ayam atau itik itu tidak menyebar ke tetangga. Kasus kematian unggas karena flu burung terakhir terjadi di Indramayu pada Maret 2011,” ujar drh Dian Taju.

Dalam beberapa hari terakhir katanya banyak peternak ayam, entog dan itik dari sejumlah desa seperti Majasih, Sliyeg dan sebagainya melaporkan kematian unggas peliharaannya.” Kebetulan kami tidak sempat mencatat jumlahnya. Peternak hanya melaporkan itik, ayam dan entog peliharaannya mati,” katanya.

Kepala Bidang Peternakan Ir. Nandang Hidayat di tempat yang sama mengemukakan, jumlah populasi ayam kampung di Indramayu sampai saat mencapai 1,5 juta ekor. Sedangkan jumlah populasi itik atau bebek mencapai 2 juta ekor. “Peternak umumnya memerlukan pelayanan dari kita. Sayangnya kita sendiri belum bisa melayani mereka. Alasannya sangat klasik yaitu anggaran dari Pemkab Indramayu kecil hanya Rp300 juta. Itu tidak cukup,” ujarnya.[pkt/adm]
Silahkan Bagikan Artikel Ini :

Posting Komentar