Indramayu - Arus balik lebaran 1432 H melalui jalur 'tengkorak' pantura Kabupaten Indramayu, pada Senin (5/9) masih padat merayap. Akibatnya, laju kendaraan pun hanya berkisar 10 sampai 20 km per jam.
Dengan kondisi seperti itu, ditambah suhu udara yang cukup panas, membuat para pengemudi cepat mengalami kelelahan. Mereka pun memanfaatkan warung-warung dasakan di pinggir jalan serta sejumlah masjid untuk beristirahat.
"Kita berangkat dari Yogjakarta pukul 21.00 wib, kemarin (Ahad, red). Tapi, sekarang bary sampai Jatibarang, Indramayu," kata Binu yang hendak balik ke Jakarta bersama keluarganya, Senin (5/9) di Masjid Jatibarang.
Menurut Binu, kemacetan tak hanya terjadi di Indramayu. Kata dia, setelah keluar pintu tol palimanan, Kabupaten Cirebon, kemacetan juga mulai terjadi lagi. "kita tak tahu jam berapa nanti sampainya di Jakarta. Mungkin bisa malam juga, kalau melihat antrean kendaraan merayap seperti ini," ucapnya.
Dari pemantau di sepanjang jalur utama Lohbener-Jatibarang kemacetan dan gerak merambat tak bisa dihindari para pengemudi. Selain karena jumlah kendaraan bermotor yang mencapai 420 per menit, ada kenakalan-kenakalan yang dilakukan warga di setiap pembatas marka jalan.
Warga yang naket tersebut memberikan kemudahan dengan membua portal pembatas jalan agar bisa dilalui kendaraan lain yang hendak berputar arah dari barat menuju timur. Tentunya, hal itu pun dibarengi dengan pungutan liar.
Aparat kepolisian pun terlihat dibuat sibuk dengan ulah tersebut dan meminta para pengemudi untuk mematuhi aturan.[rb/adm]
Posting Komentar