Indramayu – Sejumlah mandor Perum Perhutani Indramayu saat ini mengawasi para pemburu babi hutan, ular, burung merak dan ayam bekisar (ayam hutan).
Kehadirannya dicurigai jadi penyebab kebakaran.
Pengawasan ketat dilakukan jajaran Perum Perhutani Indramayu selama memasuki musim kemarau. Dimana sebagian daun dan ranting pohon di kawasan hutan itu tampak mengering, sehingga rawan kebakaran.
Seorang mandor Perum Perhutani menyebutkan, kebakaran hutan seringkali terjadi karena ulah tak terpuji para pemburu hewan hutan. Mereka seenaknya membuang puntung rokok, atau lupa memadamkan api unggun yang mereka bakar pada malam hari untuk penghangat badan.
Sema-semak api unggun yang dibakar para pemburu hewan hutan itu ditinggal begitu saja oleh para pemburu tanpa memadamkan apinya terlebih dahulu. Sehingga apinya berkobar secara liar yang semakin lama kobaran api itu semakin meluas membakar kawasan hutan jati.
“Para pemburu hewan hutan itu kalau ditegur tampak cuek seolah tak menghiraukan petugas. Suatu saat, kami kesal nekad buka baju bawa clurit mendekati mereka. Tujuannya bukan apa-apa ingin mengingatkan saja. Eeh gak tahunya mereka pergi ketakutan,” ujar Su, 39 salah seorang mandor Perum Perhutani Indramayu.[pkt/adm]
Posting Komentar