Sabtu, 15 Oktober 2011

Home » » Perahu Terbalik, 2 Nelayan Hilang

Perahu Terbalik, 2 Nelayan Hilang



Indramayu – Kantor Syahbandar Indramayu, bersama sejumlah nelayan yang melakukan pencarian terhadap 2 orang nelayan yang menjadi korban terbaliknya kapal motor nelayan di sekitar perairan Pulau Rakit, Cendikian dan Pulau Biawak, Jum’at (14/10) . Sampai berita ini ditulis, pencarian belum menemukan seorang pun korbannya.

Tim pencari korban hanya menemukan sebuah kapal motor nelayan naas itu dalam posisi terbalik di sekitar Pulau Cendikian. Tim tidak menemukan seorang pun korban di sekitar kapal motor nelayan yang tengah terapung-apung di perairan Pulau Cendikian dengan posisi terbalik itu.

Sekalipun tim pencarian korban sudah berulang kali mengelilingi perairan Pulau Cendikian bahkan sampai merambah ke Pulau Biawak dan Pulau Rakit, akan tetapi mereka belum berhasil menemukan 2 orang korban terbaliknya kapal motor nelayan itu.

Koko. S pejabat Kantor Syahbandar Indramayu mencatat 2 orang ABK (Anak Buah Kapal) kapal motor nelayan asal Indramayu yang dinyatakan hilang saat kapal motor itu terbalik beberapa hari yang lalu bernama Tarikin, 45 dan Kadiri, 41.

Keberadaan dua korban yang hilang itu sampai Jum’at (14/10) masih belum diketahui. Padahal pihak keluarganya sangat mengharapkan kedsuanya dalam kondisi selamat, sekalupun kapal yang ditumpangi terbalik dihantam ombak besar.

Kantor Syahbanra Pelabuhan Indramayu itu masih belum dapat menjelaskan nasib kedua nelayan yang hilang itu. “Kita belum tahu 2 korban itu apakah sudah meninggal dunia karena tenggelam bersama muatan kapal atau berhasil diselamatkan kapal motor lain yang kebetulan melintas kapal motor naas itu,” ujarnya.

Sugra, 48 salah seorang nelayan di Desa Krangkeng, Kecamatan Krangkeng mengemukakan, kawasan perairan Pulau Cendikia, Pulau Biawak dan Pulau Rakit selama ini dikenal sebagai perairan yang rawan terjadinya kecelakaan laut.

“Ombak besar setinggi 5 meter bahkan lebih sering muncul di sekitar perairan itu. Kami juga pernah lempar jangkar di sekitar perairan itu, ternyata di sana terdapat cekungan berkedalaman mencapai puluhan meter dibawah permukaan laut,” ujarnya.

Adanya fenomena alam yang kurang bersahabat itu sebenarnya sudah diketahui oleh para nelayan. Khususnya nelayan yang sudah senior karena banyak pengalaman maupun cerita yang didapat dari sejumlah nelayan bahwa kawasan perairan di sekitar 3 pulau itu rawan terjadinya kecelakaan laut.
Silahkan Bagikan Artikel Ini :

Posting Komentar