Indramayu - Sebanyak 240 pemuda-pemudi di Kabupaten Indramayu, Kamis (26/4) dilatih menjadi operator garmen selama 15 hari. Setelah lulus mereka langsung bekerja di beberapa perusahaan garmen yang ada di Subang dan Jakarta.
Manajer PKBL (Program Kemitraan dan Bina Lingkungan) PT. Pertamina Region JBB (Jawa Bagian Barat) Edi Budiono, Kamis (26/4) mengemukakan, pelatihan operator garmen dilaksanakan melalui program pemberdayaan masyarakat sekitar areal PT. Pertamina.
Pada awalnya, pelatihan ini untuk mencari jalan keluar adanya moratorium atau pembatasan sementara pengiriman TKI (Tenaga Kerja Indonesia) ke luar negeri.
“Sekarang moratoriumnya sudah dicabut pemerintah namun kebetulan program pelatihan operator garmen itu sudah direncanakan. Jadi ya kita jalankan,” katanya.
Pelatihan ini terjalin atas kerja sama PKBL PT. Pertamina Region JBB dengan Asosiasi Textile yang diselenggarakan di Indramayu dan Subang masing-masing 2 angkatan. Tiap angkatan 60 peserta, sehingga jumlah peserta seluruhnya sebanyak 240 orang dengan instruktur 6 orang.
Agus Roni Chief Supervisor mengatakan, peserta pelatihan garmen sebelumnya lulus seleksi. Kebanyakan mereka sama-sekali belum mengenal mesin garmen. Oleh karena itu materi pelatihan pada hari pertama pengenalan mesin, stop kontak, pedal dan jarum. “Walaupun awalnya belum mengenal mesin-mesin garmen, tapi daya tangkap peserta umumnya bagus dan mereka cukup cekatan,” katanya
Setelah mengikuti pelatihan mereka sudah bisa menjahit diatas kertas, kemudian menjahit diatas kain keras, membuat kerah sepotong-sepotong hingga pada akhirnya dapat membuat produk jadi kaos, celana panjang dan baju dress.[poskota/adm]
Posting Komentar