Minggu, 26 Juni 2011

Home » » IIbu-ibu Manula Teteskan Air Mata Saat Perpisahan Pera-Pera di Indramayu

IIbu-ibu Manula Teteskan Air Mata Saat Perpisahan Pera-Pera di Indramayu


Indramayu – Sejumlah ibu-ibu lansia meneteskan air mata saat menghadiri acara perpisahan dengan Pera-Pera Indramayu, penyelenggara edukasi kesehatan serta penyedia alat penunjang kesehatan produk Jepang.

Tetesan air mata para peserta eduksi kesehatan itu nampaknya lumrah. Maklum, Pera-Pera hadir di Indramayu sejak 4 bulan lalu dan mampu merangkul peserta sebanyak 1.600 orang. Setiap hari  peserta yang kebanyakan ibu-ibu lansia itu menerima ilmu tentang eduksi kesehatan.

Kepala Cabang Pera-Pera Indramayu, Alfiantoro dijumpai di kantornya, kemarin mengemukakan, kehadiran Pera-Pera di Indramayu cukup berkesan.

Peserta sangat antusias dan bersemangat tinggi mengikutinya. Mereka mengajak teman-temannya datang untuk bersama-sama mempelajari tentang bagaimana memahami konsep-konsep kesehatan.

Alfiantoro mengaku, kegiatan itu merupakan penutupan roco di Indramayu yang sudah berjalan  4 bulan. “Jadi kita bukan berpisah. Tapi ini awal dari kedekatan kita. Awal hubungan silaturahmi. Karena nanti akan diteruskan oleh CRS (Customer Recepservis Showroom). Nanti ada pertemuan 3, 4 dan 6 bulan,” ujarnya.

Ia menilai animo para peserta mengikuti edukasi kesehatan dan   produk penunjang kesehatan buatan Jepang itu cukup besar. Karena memang produknya sangat dibutuhkan peserta. Produk itu untuk yang sakit sangat membantu dan untuk yang sehat dibutuhkan pencegahan.

Harapan kami, setelah peserta memperoleh edukasi, bisa menerapkan ilmu yang diperoleh. “Ujian terberat itu justru akan datang setelah kami pindah.  Selama disini, kami selalu mengingatkan dan memberi semangat kepada para peserta. Kita pantau suasana disini. Mudah-mudahan mereka pada sehat bahagia dan siap menyongsong masa depan yang lebih baik,” kata  Alfiantoro.

Saran terhadap pemilik produk, kata dia, produk Pera-Pera itu merupakan penunjang. “Kesembuhan itu datang dari Allah.  Karena itu peserta harus memiliki unsur meyakini, bahwa produk itu berkualitas dan bermanfaat sebagai penunjang kesehatan,” katanya.[pkt/adm]
Silahkan Bagikan Artikel Ini :

Posting Komentar