Indramayu – Bupati Indramayu Hj. Anna Sophanah mengakui angka kematian bayi dan ibu yang melahirkan di Indramayu tercatat tertinggi ke-2 se-Jawa Barat.
Menurut bupati saat melantik pengurus APPI (Aliansi Pita Putih Indonesia) Kabupaten Indramayu di Pendopo setempat, Rabu (21/9) berdasarkan data yang ada jumlah ibu yang melahirkan dan meninggal dunia tahun 2010 sebanyak 56 ibu.
Sedangkan jumlah bayi yang meninggal dunia saat dilahirkan pada tahun yang sama seluruhnya berjumlah 537 bayi.
Melihat tingginya jumlah angka kematian bayi dan ibu yang melahirkan di Indramayu pada tahun 2011 kata bupati saharus menjadi perhatian bersama.
Disebutkan salah satu tinginya angka kematian bayi dan ibu yang melahirkan di Indramayu itu yaitu disebabkan karena masih adanya kultur budaya yang merugikan di masyarakat. Sehingga perlu segera dilakukan perubahan kultur budaya itu menjadi lebih baik lagi.
Perubahan kultur budaya di masyarakat yang kurang menguntungkan inilah yang harus menjadi perhatian para pengurus APPI (Aliansi Pita Putih Indonesia) Kabupaten Indramayu, organisasi massa yang mempunyai kepedulian terhadap kematian bayi dan ibu melahirkan.
Ketua APPI Indramayu Dra. Hj. Kholidah mengemukakan, organisasi APPI dilahirkan di Amerika Serikat sebagai bentuk keprihatinan sekaligus perhatian masyarakat terhadap tingginya kasus kematian bayi dan ibu yang dilahirkan.
“Ibu dan bapak jika merasa pernah berada di rahim ibu selayaknya memiliki kepedualian terhadap APPI dalam menekan tingginya angka kematian bayi dan ibu yang melahirkan di Indramayu.[pkt/adm]
Posting Komentar