Indramayu - Kepala Badan Koordinasi dan Penanaman Modal (BKPM) Gita Wirjawan menyampaikan pemerintah sudah siap untuk membujuk pemerintah Kuwait membangun kilang baru di Balongan untuk Pertamina.
Hal ini disampaikan olehnya seusai ditemui di acara peresmian kantor MNK-2 di Kawasan Industri Kujang Cikampek, Jawa Barat, Senin (3/9/2011).
"Kita sekarang ini lagi ingin menggolkan pembangunan di Balongan untuk kilang baru. Delegasi dari Kuwait akan hadir ke Indonesia. Kita akan mengeroyok mereka," ungkap Gita.
Gita menambahkan, pemerintah 'mengeroyok' delegasi kuwait dengan arti akan mempersiapkan cara agar pihak investor dari Kuwait benar-benar berminat untuk membangun kilang Balongan yang baru.
"Mereka sangat butuh banyak. Butuh insentif seperti tax holliday dan tanah. Saya rasa juga pihak Pertamina akan kompak menghadapi ini," harap Gita.
Dikatakan Gita, investasi kilang Balongan akan membutuhkan dana yang sangat besar. Bisa mencapai US$ 8 miliar-US$ 9 miliar.
"Mereka datang ke Indonesia tanggal 15 Oktober. Apapun itu harus bisa dilakukan munculnya kesempakatan investasi," tambah Gita.
Seperti diketahui, pada 19 Agustus 2010, Kuwait Petroleum International Company (KPI), yang merupakan anak usaha dari Kuwait Petroleum Corporation (KPC), bersama dengan Pertamina telah menandatangani MoU (Nota Kesepahaman/Memorandum of Understanding) untuk melakukan studi kelayakan terkait rencana pembangunan kilang baru Balongan yang berkapasitas 200-300 ribu barel per hari. Kilang tersebut nantinya terintegrasi dengan kompleks kilang di Jawa Barat.
Nota Kesepahaman ditandatangi oleh Hussain Esmaiel, selaku KPI President dan Frederick Siahaan yang dahulu menjabat sebagai SVP Investment Planning and Risk Management (Investasi, Perencanaan, dan Manajemen Resiko) Pertamina.
Dirut Pertamina Karen Agustiawan sebelumnya mengatakan, Pertamina berambisi untuk menambah dua kilang di 2014, dalam rangka mengamankan pasokan BBM dalam negeri. Dua kilang yang bisa selesai dibangun pada tahun 2014 yaitu ekspansi kilang balongan dan unit Residual Fluid Catalytic Craker di Kilang IV Cilacap.
Menteri Perindustrian MS Hidayat juga menyampaikan Pertamina bersama investor asal Kuwait sepakat untuk perluasan kilang di Balongan Indramayu. Proyek tersebut diperkirakan akan menelan dana lebih dari US$ 1 miliar.[det/adm]
Posting Komentar