Indramayu - Ketua DPD Partai Golkar Jabar Irianto MS Syafiudin alias Yance mengaku tidak khawatir dengan wacana Musdalub Jilid II yang digulirkan oleh ke-26 pengurus DPD Partai Golkar Jabar yang diberhentikan.
“Nggak masalah, santai-santai saja saya mah. Keputusan menggelar Musdalub bukan ada di dirinya. Tanya dong ke pengurus tingkat II," kata mantan Bupati Indramayu ini sebelum menggelar rapat koordinasi dengan pengurus DPD kota/kabupaten di Hotel Horison, Senin (19/12/2011).
Yance menyatakan keputusan memberhentikan 26 pengurus sudah sesuai aturan berdasarkan hasil rakor seluruh pengurus DPD PG kabupaten/kota di Jabar pada dua bulan silam. Atas mandat tersebut, dia mengambil keputusan menyempurnakan kepengurusan dengan memberhentikan 26 pengurus tersebut.
"Rakor ini tidak membahas mereka. Tidak ada yang hebat kok di mereka. Waktu rakor dulu, saya mendapat rekomendasi dari tingkat 2 untuk merevitalisasi penyempurnaan pengurus. Artinya saya dapat mandat penyempurnaan pengurus. Ketika saya bawa ke DPP, saya perlihatkan bukti-bukti mereka karena tidak pernah hadir dalam rapat pengurus. Itu pun berdasar evaluasi. Saya tegaskan tidak ada kepentingan pribadi atau politis,” pungkasnya.
Sebelumnya diberitakan, langkah Yance memberhentikan 26 pengurusnya bergulir menjadi dorongan Musyawarah Daerah Luar Biasa (Musdalub) jilid II. Isu itu digulirkan oleh pengurus yang diberhentikan tersebut karena menilai pimpinannya telah melakukan tindakan arogansi dalam berorganisasi.
Menurut salah seorang anggota 26 yang dipecat, Arifin Supriatna, Musdalub Jilid II menjadi bentuk mosi tidak percaya kepada kepemimpinan dan kepengurusan Yance. Usulan tersebut murni datang dari pemikiran seluruh kader dan bukan pesanan 'sponsor' atau ada maksud tertentu.[inh/adm]
Posting Komentar