Indramayu - PT Pertamina (Persero) memprediksikan pembangunan kilang Balongan di Indramayu, Jawa Barat dengan dana investasi sekira USD9 miliar terancam mundur menyusul belum adanya kepastian insentif dari pemerintah.
Direktur Perencanaan Investasi dan Manajemen Risiko Pertamina M Afhdal Bahaudin mengatakan,sampai saat ini pihaknya masih menunggu insentif yang akan diberikan pemerintah agar proyek kilang berkapasitas 300 ribu barel per hari (bph) tersebut menjadi ekonomis.
"Kalau proyeknya mundur mungkin saja, karena kewenangan pemberian insentif ada di pemerintah dan bukan Pertamina," ujarnya yang ditemui di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Selasa (7/12/2012).
Namun, lanjut dia, Pertamina terus menjalani proses lainnya agar operasi kilang sesuai target pada 2017 secara paralel.
"Saat ini pembicaraan insentif dengan pemerintah masih berjalan. Setelah kepastian insentif tahapan berikutnya masih panjang di antaranya pengadaan tanah yang membutuhkan luasan cukup besar," tegasnya.
Afhdal mengaku, ketidakjelasan insentif bakal membuat Kuwait Petroleum yang berniat membangun Kilang Balongan akan mengalihkan investasinya ke negara lain.
"Terserah dia, karena mereka yang punya duit. Kalau dia merasa tidak kondusif di sini. Namun, kami akan mencari mitra lain kalau memang Kuwait membatalkannya. Tidak harus dari dia," pungkasnya.[okezone/adm]
Posting Komentar