Indramayu - Tingkat kematian bayi dan ibu yang melahirkan di Indramayu, Jawa Barat diakui Sekda Indramayu Ahmad Bachtiar, SH masih cukup tinggi. Setiap hari rata-rata 1,5 bayi yang dilahirkan di Indramayu meninggal dunia atau setahun 506 bayi yang dilahirkan mati.
Tingginya angka kematian bayi dan ibu melahirkan di Indramayu lanjut Sekda Indramayu Ahmad Bachtiar, menjadi keprihatinan bersama. Salah satunya variabel pendukung tingginya angka kematian bayi dan ibu melahirkan itu 30 persen karena tidak tepat dan cepat dalam memberikan pelayanan kesehatan. Dan 70 persennya akibat perilaku lingkungan.
Ahmad Bachtiar mengemukakan hal itu kemarin saat membuka pelatihan Basic Trauma Cardiac Life Support (BTCLS) yang diikuti 35 orang perawat RSUD Pantura M.A Sentot Patrol termasuk 6 perawat dari instansi lain. Diklat BTCLS kali ini angkatan II. Sebelumnya, 35 perawat RSUD Pantura M.A Sentot Patrol juga mengikuti Diklat BTCLS Angkatan I.
Sekda menghargai RSUD Pantura MA. Sentot Patrol berupaya meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) Kesehatan. Sebab peningkatan SDM Kesehatan merupakan keharusan untuk meningkatkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Sekaligus menjawab semakin ketatnya persaingan rumah sakit. Sehingga setiap rumah sakit dituntut memberikan pelayanan terbaik.
Dikatakan, Pemkab Indramayu sekarang ini berupaya meningkatkan IPM (Indeks Pembangunan Manusia) khususnya dibidang kesehatan. Upaya yang harus dilakukan adalah menekan angka kematian bayi dan ibu melahirkan dan meningkatkan angka harapan hidup.
Direktur RSUD Pantura M.A Sentot Patrol dr. Mohamad Toha mengakui sekarang ini semakin banyak rumah sakit bermunculan untuk itu RSUD Pantura M.A Sentot Patrol merasa tertantang memberikan pelayanan medis. “RSUD Pantura M.A Sentot Patrol ini besar karean didukung sarana dan prasarana kesehatan. Bahkan bisa mendatangkan dana dari Jakarta guna mendukung pembangunan konstruksi dan alat kesehatan,” katanya.
RSUD Pantura M.A Sentot Patrol sudah melakukan penandatangana kerja sama dengan Direktrur AGD (Ambulans Gawat Darurat) Dinkes DKI Jakarta dalam pelatihan BTCLS di Wilayah III Cirebon.(sumber)
Posting Komentar