Indramayu - Truk kontainer dengan muatan 1.800 kardus sarden dibajak di jalur
pantai utara (pantura) Indramayu. Komplotan pelaku, sindikat bajing
loncat yang sudah tertangkap di antaranya beranggotakan dua mantan
kepala desa (kuwu) di Indramayu.
Sopir truk, Marhadi (52) menuturkan, sedianya bernomor polisi B 9172
KEU yang dia bawa berangkat dari Banyuwangi Senin (15/10), untuk
mengantar muatan ke Karawang.
Dia membawa truk dengan kondektur keponakannya, Iyan (24). Keduanya merupakan warga Kec. Jawilan Kab. Serang Banten.
Namun sebelum berangkat, dia mendapat telepon melalui telepon
selular. "Teman saya ngontak, katanya dia mau ikut ke Jakarta. Saya juga
tidak tahu dia dapat nomor telepon saya dari mana. Dia mulai menumpang
dari Pasuruan," kata Marhadi ditemui Jumat (19/10).
Teman yang dia maksud adalah Hengky, kenalan sesama sopir. Saat itu,
Hengky menumpang bersama pria lain yang mengaku bernama H. Didi. Di kawasan Pemalang, mereka sempat berhenti untuk membeli minum.
Namun minuman botol tersebut baru diminum di tol Palikanci. "Keluar dari
tol, saya mulai pusing, mungkin karena minuman itu," kata Marhadi.
Saat melintas di Lingkar Kiajaran Lohbener Indramayu, Rabu (17/10), Marhadi memutuskan untuk berhenti sejenak di pinggir jalan. Dia menyempatkan turun untuk buang air kecil. "Setelah itu saya makin
pusing, yang ingat cuma muka ditutup, lalu dibawa ke mobil kecil. Saya
juga tidak tahu nasib kondektur," ujarnya.
Saat sadarkan diri, Kamis (18/10) pagi, dia sudah berada di tengah
hutan di kawasan Cikamurang, Indramayu, jalur alternatif penghubung
Sumedang-Indramayu-Subang. Beberapa bagian muka dirasa sakit dengan mata dan mulut ditutup
lakban, dan tangan terikat. Berhasil melepaskan ikatan, dia segera
meminta tolong warga setempat kemudian dilarikan ke Puskesmas terdekat. "Pas mau ke Puskesmas itu, di pom bensin saya melihat truk yang saya bawa. Tapi waktu dicek, isinya sudah kosong," tuturnya.
Kemudian dia segera melaporkan kejadian tersebut seraya mendapat
perawatan medis di Puskesmas Terisi. Ternyata, sang kondektur sudah
lebih dulu dibawa warga ke puskesmas tersebut. Kondisinya kurang lebih sama, dengan beberapa lebam di bagian muka. "Saya juga dibuang di Cikamurang," ujar Iyan.
Kapolres Indramayu Ajun Komisaris Besar Polisi G. Pangarso Rahardjo
Winarsadi didampingi Kasatreskrim Ajun Komisaris Polisi I Nyoman Dita
dan Kasubag Humas Ajun Komisaris Polisi Wahyudin menuturkan, setelah
mendapat laporan, pihaknya langsung melakukan penelusuran. Selain olah
tempat kejadian perkara (TKP), informasi juga dihimpun dari sejumlah
saksi.
Dalam waktu singkat, sekitar sembilan jam dari laporan, titik terang
ditemukan. Hasilnya, kuat dugaan muatan dari truk tersebut dipindahkan
ke sebuah rumah makan di jalur alternatif, Kec. Gantar Kab. Indramayu. "Kami kemudian melakukan penggeledahan dan ditemukan 1.800 dus sarden sudah tersusun rapi," ujar Pangarso.
Atas kasus pencurian dengan kekerasan ini, sedikitnya 14 orang
diperiksa. Namun dalam perkembangannya, lima orang ditetapkan sebagai
tersangka. Dua di antaranya adalah Sh (42) dan Mn (45), mantan kuwu di
Indramayu. Tiga tersangka lain yang sudah ditangkap adalah Wr (49),
(34), dan Ch (48). Diperkirakan, nilai kerugian mencapai Rp 3 miliar.
Pangarso menuturkan, saat ini kasus tersebut masih dalam
pengembangan. Tersangka diancam dengan pasal 365 KUH Pidana tentang
pencurian dengan kekerasan dengan ancaman pidana penjara sembilan tahun.
Sementara itu, sejumlah tersangka lain, termasuk seorang mantan kuwu,
masih dalam pengejaran.(
sumber)